Pengertian Tata Krama Menurut Para Ahli dalam Ajaran Islam
Pengertian Tata Krama Menurut Para Ahli dalam Ajaran Islam
#A. Tata Krama dalam Kehidupan
Tata Krama artinya, eturan tingkah laku berdasarkan nilai-nilai kesopanan yang islami. Tata Krama tidak hanya kepada Orang lain, tetapi pada diri sendiri.
Firman Allah swt. :
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasullah itu suri teladan yang baik bagimu”
(QS Al Ahzab [33]:21)
Sabda Rasullullah saw :
“Sesungguhnya aku di utus untuk menyempurnakan akhlak” (HR.MUSLIM)
#B. Tata Krama Berpakaian dan Berhias
Firman Allah :
#A. Tata Krama dalam Kehidupan
Tata Krama artinya, eturan tingkah laku berdasarkan nilai-nilai kesopanan yang islami. Tata Krama tidak hanya kepada Orang lain, tetapi pada diri sendiri.
Islam tidak memandang harta, jabatan, golongan, suku, dan kedudukan lainnya Islam hanya memandang siapa yang bertakwa dialah yang paling tinggi derajatnya. Orang yang bertakwa adalah orang yang memiliki Tata Krama dalam menjalani kehidupannya. Tata Krama adalah akhlak mulia dan sebaik-baik akhlak adalah mencontoh Nabi Muhamad saw.
Firman Allah swt. :
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasullah itu suri teladan yang baik bagimu”
(QS Al Ahzab [33]:21)
Sabda Rasullullah saw :
“Sesungguhnya aku di utus untuk menyempurnakan akhlak” (HR.MUSLIM)
#B. Tata Krama Berpakaian dan Berhias
Pakaian merupakan cermin pribadi seseorang, dari cara berpakaian akan diketahui sisi pribadi seseorang, apakah rapi, bersih, atau sebaliknya.
Dalam islam pakaian tidak harus bagus dan mahal. Islam henya menganjurkan dalam berpakaian itu harus bersih, suci, rapi, dan sopan karena fungsi pakaian adalah menutupi aurat.
Firman Allah :
“Hai anak-anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat” (Q.S AlA`raf[7]:26)
Ayat di atas memberitahu kepada kita bahwa pakaian itu terdiri 2 macam, yaitu pakaian jasmani dan pakaian rohani. Pakaian jasmani adalah pakaian yang berfungsi menutup aurat, sebagai pelindung dari sengatan panas dan sebagai pelindung dari udara dingin. Sementara pakaian rohani adalah ketakwaan kepada Allah swt. Pakaian rohani memiliki fungsi untuk melindungi diri dari perbuatan maksiat dan nafsu syahwat.
Pakaian yang sopan adalah pakaian yang tidak menunjukan lekuk aurat sehingga orang tidak memandangnya dengan syahwat. Aurat adalah bagian tubuh manusia yang tidak boleh dilihat atau dipertontonkan. Aurat lelaki yang sudah dewasa adalah antara pusar sampai lutut, sedangkan aurat wanita adalah seluruh tubuhnya, kecuali muka dan telapak tangan.
Jadi yang terpenting dalam berpakaian adalah aurat tertutup, rapi, baik, sopan, dan harus modis. Islam sangat menganjurkan umatnya berpenampilan modis. Orang yang berpenampilan modis adalah orang yang mengikuti aturan Islam.
Sejak zaman Nabi Adam a.s, Allah swt. telah memerintahkan manusia untuk berpakaian. Karena melakukan dosa dengan memakan buah khuldi, terlepaslah pakaian Nabi Adam a.s. setelah itu, nabi Adam a.s menutupi tubuhnya dengan daun-daunan surga. Oleh karena itu berpakaian merupakan syarat penting bagi umat Islam. Allah swt. berfirman dalam al-qur’an surah Al-A’raf ayat 26, sebagai berikut:
“Hai anak Adam*, Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. dan pakaian takwa** Itulah yang paling baik. yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, Mudah-mudahan mereka selalu ingat.”
*Maksudnya Ialah: umat manusia
**Maksudnya Ialah: selalu bertakwa kepada Allah.
Dua Makna Pakaian menurut QS Al-A’raf : 26, denotatif, pakaian yang sebenarnya berupa benda atau bahan yang dapat menutupi aurat dan konotatif, makna pakaian berupa takwa yakni menghiasi diri dengan menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya
Fungsi pakaian, Menutup Aurat, Mejaga Kesehatan dan Sebagai Keindahan
Dalam hadisnya, Nabi muhammad saw. juga menjelaskan apa saja yang boleh dipakai, apa saja yang tidak boleh dipakai, apa saja yang disunahkan untuk dipakai, dan apa saja yang dimakruhkan untuk dipakai. Beberapa hal yang harus diketahui umat islam dalam berpakaian sebagaimana QS An-Nur ayat 31 :
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah Menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita.
Dalam masalah berhias, ada beberapa aturan yang harus diperhatikan oleh umat islam. Beberapa aturan tersebut adalah sebagai berikut.
• Laki-laki muslim diharamkan memakai cincin emas
(H.R. Ibnu Majah :3578)
• Laki –laki muslim diperbolehkan memakai cincin dari perak. Hal itu disebabkan, rasulullah saw. pernah mengenakan cincin perak di jari kelingking tangan kirinya. Di tengah mata cincin tersebut terdapat tulisan Muhammad Rasulallah. Beliau kemudian menggunakan cincin tersebut sebagai cap surat-surat yang dikirimnya.
#C. Tata Krama Dalam Bertamu
Bertamu adalah salah satu cara untuk menyambung tali persahabatan yang di anjurkan oleh islam, islam memberi kebebasan untuk umatnya dalam bertamu. Tata krama dalam bertamu harus tetap di jaga agar tujuan bertamu itu dapat tercapai , apabila tata krama ini di langgar maka tujuan bertamu itu dapat tercapai . apabila tata karma ini dilanggar maka tujuan bertamu itu justru akan menjadi rusak. Yakni merenggangnya hubungan persaudaran.
Cara bertamu yang baik menurut islam antara lain;
1. berpakaian yang rapi dan sopan
bertamu dengan memakai pakaian yang sopan berarti menghormati tuan rumah dan dirinya sendiri . tamu yang berpakaian rapi dan sopan akan lebih di hormati oleh tuan rumah, demikian pula sebaliknya.
2. memberi isyarat dan salam ketika datang
Memberikan isyarat baik dengan mengetuk pintu ataupun dengan salam tiga kali sehingga tuan rumah mendengar. Namun jika sudah tiga kali dan tuan rumah tidak mendengar maka hendaknya membatalkan niatnya untuk bertamu
3. tidak mengintip ke dalam rumah
Dari sahal bin saad ia berkata : ada seseorang lelaki mengentip dari sebuah lubang pintu rumah rasulullah saw. Dan pada waktu itu beliau sedang menyisir rambutnya.
4. memperkenalkan diri sebelum masuk
Apabila tuan rumah belum kenal, hendaknya tamu memperkenalkan diri secara jelas, terutama jika betamu pada malam hari
5. tamu lelaki dilarang masuk ke dalam rumah apabila tuan rumah hanya seorang wanita
Dalam hal ini, perempuan yang berada di rumah sendirian hendaknya juga tidak memberi izin masuk tamunya, mempersilakan tamu lelaki ke dalam rumah sedangkan ia hanya seorang diri sama halnya mengundang bahaya bagi dirinya sendiri. Oleh sebab itu tamu cukup di temui diluar saja
6. masuk dan duduk dengan sopan
Setelah tuan rumah mempersilahkan untuk masuk , hendaknya tamu masuk dan duduk dengan sopan sedangkancara menerima tamu yang baik menurut islam antara lain:
7. tampilkan kelemahlembutan, keramahan, dan keceriaan . sikap keras dan tidak cerah hati akan membuat tidak enak hati tamu . rasulullah saw bersabda
“ barang siapa beriman kepada allah dan hari kiamat, maka muliakanlah tamunya (HR. bukhari muslim)
8. sajikanlah hindagan semampunya itu merupakan bukti penghormatan tamu
9. berbicara denngan baik-baik saling menasehati dan mengajak untuk salat jika waktu salat telah tiba.
Sebagai umat isalam yang beradap kita harus bisa bertamu dan menerima tamu sesuai dengan kaidah-kaidah yang telah di ajarkan nabi Muhammad SAW.
#D. Tata Krama Menerima Tamu
Rasulullah saw, telah mencontohkan untuk menghormati dan memuliakan siapa pun tamu yang berkunjung ke rumah kita, harus muliakan. Kita harus menghormati tamu dengan tidak membeda-bedakan golongan, pangkat, dan kekayaan tamu yang dating ke rumah kita.
Sabda Rasulullah saw :
“barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka muliakanlah tamunya” (H.R Syaikhan)
Adapun tata krama dalam menerima tamu menurut islam adalah sebagai berikut :
1. ketika kita menerima tamu, kita harus menyambutnya dengan sambutan yang ramah, sopan dan riang.
2. Berikan jamuan yang paling utama
3. Ketika tamu hendak pulang, sebainya di anatar sampai ke pintu. Hal ini berdasarkan hadis Rasulullah saw :
“ sesungguhnya temasuk dari sunah nabi jika kamu mengantarkan pulang tamu sampai ke pintu rumah” (H.R Baihaqi)
#E. Tata Krama dalam Perjalanan
Perjalanan itu adalah suatu aktivitas manusia yang tidak dapat dihindari karena bumi Allah sangat Luas. Akan tetapi, tidak semua perjalanan tersebut memiliki nilai ibadah. Perjalanan yang tidak memiliki nilai ibadah adalah perjalan yang tidak di ridhai Allah. Perjalanan tersebut adalah perjalanan yang bertujuan melaksanakan maksiat, sedangkan perjalanan perjalanan yang memiliki nilai ibadah adalah perjalanan atas rida Allah swt.
Tata Krama dalam perjalanan yang baik menurut islam, yaitu dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Menentukan tujuan yang baik
2. Diawali dengan doa
3. Tidak meninggalkan kewajiban syariat
4. Bersikap sopan santun
5. Patuh peraturan
#F. Tata Cara Pergaulan Remaja
Semua agama dan tradisi telah mengatur tata cara pergaulan remaja. Ajaran islam sebagai pedoman hidup umatnya, juga telah mengatur tata cara pergaulan remaja yang dilandasi nilai-nilai agama. Tata cara itu meliputi :
1. Mengucapkan Salam Ucapan salam ketika bertemu dengan teman atau orang lain sesama muslim, ucapan salam adalah do’a. Berarti dengan ucapan salam kita telah mendoakan teman tersebut.
2. Meminta Izin Meminta izin di sini dalam artian kita tidak boleh meremehkan hak-hak atau milik teman apabila kita hendak menggunakan barang milik teman maka kita harus meminta izin terlebih dahulu
3. Menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda Remaja sebagai orang yang lebih muda sebaiknya menghormati yang lebih tua dan mengambil pelajaran dari hidup mereka. Selain itu, remaja juga harus menyayangi kepada adik yang lebih muda darinya, dan yang paling penting adalah memberikan tuntunan dan bimbingan kepada mereka ke jalan yang benar dan penuh kasih sayang.
4. Bersikap santun dan tidak sombong Dalam bergaul, penekanan perilaku yang baik sangat ditekankan agar teman bisa merasa nyaman berteman dengan kita. Kemudian sikap dasar remaja yang biasanya ingin terlihat lebih dari temannya sungguh tidak diterapkan dalam islam bahkan sombong merupakan sifat tercela yang dibenci Allah.
5. Berbicara dengan perkataan yang sopan Islam mengajarkan bahwa bila kita berkata, utamakanlah perkataan yang bermanfaat, dengan suara yang lembut, dengan gaya yang wajar .
6. Tidak boleh saling menghina Menghina / mengumpat hukumnya dilarang dalam islam sehingga dalam pergaulan sebaiknya hindari saling menghina di antara teman.
7. Tak boleh saling membenci dan iri hati Rasa iri akan berdampak dapat berkembang menjadi kebencian yang pada akhirnya mengakibatkan putusnya hubungan baik di antara teman. Iri hati merupakan penyakit hati yang membuat hati kita dapat merasakan ketenangan serta merupakan sifat tercela baik di hadapan Allah dan manusia.
8. Mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat Masa remaja sebaiknya dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang positif dan bermanfaat remaja harus membagi waktunya efisien mungkin, dengan cara membagi waktu menjadi 3 bagian yaitu : sepertiga untuk beribadah kepada Allah, sepertiga untuk dirinya dan sepertiga lagi untuk orang lain.
9. Mengajak untuk berbuat kebaikan Orang yang memberi petunjuk kepada teman ke jalan yang benar akan mendapatkan pahala seperti teman yang melakukan kebaikan itu, dan ajakan untuk berbuat kebajikan merupakan suatu bentuk kasih sayang terhadap teman.
terimakasih telah membaca artikel ini.
BalasHapus